Pantai Datuk
Wisata alam hutan mangrove atau sering diisebut Pantai Datuk Kabupaten Batubara baru saja berbenah dalam dua tahun terakhir. Areal seluas 3 haktare ini kini menjadi salah satu destinasi objek wisata pilihan masyarakat, sahabat dan tamu warga Batubara.Untuk mencapai objek wisata hutan mangrove atau yang biasa dikenal pantai Datuk cukup tidaklah sulit. Ada tiga pintu masuk yang bisa dilalui, jika dari Kota Medan bisa masuk dari Simpang Kuala Tanjung, Simpang Empat Limapuluh dan Simpang Sei Bejangkar. Jika mengendarai bus atau mobil kurang lebih sejauh 20 km atau 30 menit perjalanan melintasi areal perkebunan dan hamparan sawah yang membentang luas.
Selain pemandangannya yang eksotik dengan hutan mangrove yang terjaga, masuk ke pantai Datuk tidaklah mahal. Untuk per orang hanya dikenai biaya Rp.15.000, ini sudah termasuk fasilitas toilet dan air bersih.
Setibanya melintas pintu gapura pantai Datuk, kita disambut sejumlah kuliner daerah dan makanan cepat saji. Beragam pilihan dapat dinikmati, mulai dari kuliner khas Batubara yang dikenal kelejatannya hingga nusantara dengan harga yang sepadan.
Selanjutnya kita memasuki areal kawasan wisata hutan mangrove. Sembari berjalan di bawah rindangnya hutan bakau, sejumlah monyet ekor panjang bergelantungan dan berlari berebut makanan yang sengaja diberikan para pengunjung ataupun mencari sisa makanan.
Memang bagi yang tak terbiasa, melihat satwa liar ini pastilah takut. Namun jangan heran jika di pantai Datuk, hewan-hewan ini cukup bersahabat, bahkan tak sengan-sengan mendekati pengunjung sekedar untuk mencari makanan.
Tak sedikit para pengunjung datang ke pantai ini bersama keluarga besar dengan berbekal makanan masakan yan dibawa dari rumah. Di bawah rindangnya dahan bakau, pengunjung menghabiskan waktu menikmati hidangan makanan sembari dihebus semilir angin pantai Timur yang membentang luas.
Selain keindanan dan kebersihannya yang terjaga, pantai Datuk cukup aman bagi arena rekreasi keluarga maupun bagi anak-anak di bawah umur. Selain bersih, tak sedikit anak-anak bermain layang-layang dengan terpaan angin pantai dan bermain kolam air tawar buatan. Bahkan, objek wisata hutan mangrove ini menjadi lokasi strategi bagi penggila selfie yang kemudian diupload ke media social.
Keunikan lainnya, para wisatan juga dapat menikmati air pasang pada jam-jam sore. Pemandangan sore hari begitu berbeda ketika air pasang, menghempas pantai. Dari lokasi ini pengunjung bisa melihat panjangnya reklamasi pantai Pelabuhan Kuala Tanjung yang terkenal terbesar di Pulau Sumatera.
Selain pantai Datuk, Kabupaten Batubara juga memiliki objek wisata lainnya seperti pantai Sujono, yang sedikit menjorok ke jalan lintas.
0 komentar:
Posting Komentar